Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka. Berikut adalah salah satu ide penerapan nya
Situasi/Tantangan
Limbah mebel yang melimpah
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan hal baru bagi kami. Awalnya sekolah kami merupakan sekolah yang hanya melakukan pembelajaran secara kontekstual di kelas dan lingkungan sekolah dan untuk memberikan pengalaman belajar yang berarti dengan melihat potensi sekitar. Kami menemukan industri mebel yang memiliki banyak limbah kayu berkualitas bagus yang berbentuk potongan kecil dan bertekstur halus. Hal ini memberikan kami ide untuk penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan memanfaatkan limbah kayu tersebut.
Aksi
Langkah 1: Pembahasan Sub Tema
Para guru melakukan diskusi untuk menentukan sub-tema yang akan dilakukan untuk program P5. Penentuan sub-tema ini dilakukan secara terbuka dalam sebuah forum yang juga dihadiri oleh kepala sekolah. Sub-tema yang dipilih dan disepakati kemudian disampaikan di kelas masing-masing oleh dewan guru.
Langkah 2: Melakukan Sosialisasi
Pada tahapan ini yang kami lakukan untuk penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini adalah dengan melakukan sosialisasi kepada para murid. Setiap guru di sekolah kami memberikan penjelasan di dalam kelas mengenai teknis kegiatan P5 ini. Ada interaksi dan diskusi selama proses sosialisasi ini.
Langkah 3: Menghadirkan Narasumber
Pemahaman para murid akan semakin bertambah jika kita mengundang pakar atau para ahli. Kami mengundang salah satu dosen kriya di Kota Malang untuk memberikan materi tambahan terkait projek yang akan dibuat oleh para murid kami.
Langkah 4: Melihat Potensi Sekolah
Para murid akan berdiskusi di dalam kelas mengenai projek apa yang akan mereka buat bersama. Para guru hanya berperan sebagai fasilitator saja. Sementara itu, mengenai pelaksanaan projek dan teknis kegiatannya akan dilakukan bersama-sama di dalam kelas. Kegiatan ini dilakukan satu kali dalam sepekan sampai projek ini selesai dilaksanakan. Para murid akhirnya memilih memanfaatkan limbah kayu dari industri mebel menjadi barang bernilai guna.
Langkah 5: Murid Berproses hingga Menghasilkan Karya
Murid setiap seminggu sekali fokus membuat produk yang akan mereka kembangkan. Murid memanfaatkan limbah kayu dari industri mebel yang berbentuk potongan kayu kecil bertekstur halus yang kemudian dibuat menjadi gantungan kunci yang begitu cantik. Para murid berbagi tugas dan berbagi membawa alat-alat untuk mengerjakan projek yang akan mereka kerjakan bersama-sama. Ada yang membawa gergaji, material kayu, ampelas, woodstain, serta ala-alat lainya. Saat kerajinan sudah selesai, produk tersebut dijual ke masyarakat.
Refleksi Hasil dan Dampak
Kompak dan Kerja Sama yang Baik
Para murid sangat kompak dalam mengerjakan projek yang sudah mereka sepakati bersama. Kekompakan mereka begitu terlihat saat mereka berbagi tugas. Jadi, tidak ada murid yang menganggur. Semua bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing. Hasil akhirnya mereka berhasil membuat gantungan kunci dari limbah kayu dan laku di pasaran. Bahkan mereka juga memasarkannya secara daring.
Tips dari Saya
Fokus pada Pengembangan Projek
Fokus menjadi salah satu kunci utama keberhasilan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Para dewan guru sepakat menentukan satu hari khusus yang dialokasikan oleh para murid untuk mengerjakan projek yang telah mereka tentukan bersama. Sehingga, peserta didik tidak terbebani dengan banyaknya tugas mata pelajaran.
Profil Penulis Makhyudin Khanif Kurniawan. S.Pd selaku guru seni budaya SMP Modern Al Rifa ie, merupakan salah satu sekolah menengah pertama swasta yang ada di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Sama dengan SMP pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMP Modern Al Rifaie Malang ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas VII sampai Kelas IX.
0 Comments